Minggu, 01 Desember 2013

PERILAKU KONSUMEN (BAB 4)

Evaluasi alternatif sebelum pembelian
           Mengevaluasi sebelum pembelian memang sangat penting, apa-apa saja yang ingin dibeli, penting atau tidak kah barang yang akan kita beli nanti. Agar tidak mejadi seorang yang pemboros. Karena jika barang yang kita beli tidak penting, nantinya akan merugikan diri kita sendiri. Terkadang akan timbul banyak hal yang tidak mengenakan hati, entahbarangnya caat, entah barangnya jelek dll. Kita harus melihat seberapa besar kemampuan kita dalam membeli suatu barang, jangan memaksakan kehendak apabila kita tidak mampu membeli barang yang terlalu mahal, misalnya kita punya uang hanya Rp. 300.000, tetapi kita ingin tas yang harganya Rp. 500.000. nah, jangan memaksakan kehendak apabila uang kitapun sudah pas-pasan. Cukup beli tas yang sesuai kantong saja. Karena sikap tersebut bila di biarkan akan menimbulkan hutang, hanya karena mengikuti keinginan membeli barang yang sebenarnya tidak terlalu penting jika kitapun juga sudah memiliki tas yang lain, yang masih bisa digunakan. Karena berhutang sangat tidak baik juga, kalau ya kita masih bisa membayar hutang kita, tapi kalau tidak? Apa yang akan terjadi? Apa kita mau do tagih oleh rentenir? Dan rumah serta segala harta yang kita miliki di sita oleh bank? Jika meminjam oleh teman, jika tidak dikembalikan juga pasti akan berdampak buruk, nama kita juga akan tercemar. Dalam pembelian kredit itulah yang biasa dilakukan oleh orang-orang kaya/gedongan, pakaian, rumah, mobil dan segala yang ia miliki, boleh saja pakaian, tas dan segala macem mahal, tetapi kalau itu semua hutang? Siapa yang nantinya rugi? Diri kita sendiri bukan? Bank dengan sendirinya akan menarik seluruh harta kita untuk melunasi hutang-hutang kita beserta bunga pinjaman yang semakin naik. Coba dipikir, tidak baik bukan jika sikap kredit/ pinjaman uang ke bank atau ke teman hanya untuk memenuhi keinginan yang tidak seberapa berhaganya itu. Meskipun padahal sebenarnya spele, tetapi bila diteruskan akan merugikan.
         Dalam perilaku konsumen, evaluasi alternatif sebelum pembelian itu sangat perlu, karena yang namanya membeli kitapun sebagai konsumen juga harus teliti betul dengan barang yang ingin kita beli. Karena tekadang, meskipun barang yang dipasarkan bagus pasti terkadang ada cacatnya. Kemudian yang kedua hal yang biasa terjadi itu harganya, yang sebenarnya harga tersebut aslinya sangat murah, tetapi jika kita tidak teliti dan pintar-pintar dalam membeli kita juga akan tertipu dengan penjualan yang harganya cukup mahal. Kemudian dari segi kualitasnya, terkadang harga mahal tidak menjamin bahwa barang tersebut merupakan barang yang bagus, sama saja tas mahal dengan kulit sapi atau kulit lainnya, apabila tidak dirawat lama-kelamaan pasti kulit tersebut akan mengelupas dengan sendirinya. Dan malahan terkadang tas dengan harga urah malah justru barangnya lebih bagus dibandingkan dengan tas yang harganya lebih mahal. Lalu dari segi keterkenalan barang tersebut, terkadang barang yang tidak terkenal bisa disebut sebagai barang yang tidak

laku, atau bisa jadi barang tersebut memang tidak banyak peminatnya atau bisa jadi barang tersebut memang limited edition (satu-satunya). Pasti barang yang namanya sarang satu-satunya biasanya dijual di toko-toko tertentu dan memang sengaja diproduksi hanya satu barang itu saja, dan harganyapun juga lumayan mahal, apabila barang itu bagus. Namun lain halnya jika barang yang tidak laku atau tidak banyak peminatnya, itu biasanya barang tersebut tidak bagus atau tidak menarik para konsumen sehingga barang terseut tidak laku terjual. Biasanya jika di mall-mall apabila banyak barang yang cacat sedikit atau tidak laku, biasanya mereka akan mengadakan cuci gudang dengan memberikan diskon, tujuannya agar modal mereka kembali.

SUMBER : 
http://putrisardyoriza.blog.com/2013/01/08/evaluasi-alternatif-sebelum-pembelian/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar