Evaluasi
alternatif sebelum pembelian
Mengevaluasi sebelum pembelian
memang sangat penting, apa-apa saja yang ingin dibeli, penting atau tidak kah
barang yang akan kita beli nanti. Agar tidak mejadi seorang yang pemboros.
Karena jika barang yang kita beli tidak penting, nantinya akan merugikan diri
kita sendiri. Terkadang akan timbul banyak hal yang tidak mengenakan hati,
entahbarangnya caat, entah barangnya jelek dll. Kita harus melihat seberapa
besar kemampuan kita dalam membeli suatu barang, jangan memaksakan kehendak
apabila kita tidak mampu membeli barang yang terlalu mahal, misalnya kita punya
uang hanya Rp. 300.000, tetapi kita ingin tas yang harganya Rp. 500.000. nah,
jangan memaksakan kehendak apabila uang kitapun sudah pas-pasan. Cukup beli tas
yang sesuai kantong saja. Karena sikap tersebut bila di biarkan akan
menimbulkan hutang, hanya karena mengikuti keinginan membeli barang yang
sebenarnya tidak terlalu penting jika kitapun juga sudah memiliki tas yang
lain, yang masih bisa digunakan. Karena berhutang sangat tidak baik juga, kalau
ya kita masih bisa membayar hutang kita, tapi kalau tidak? Apa yang akan
terjadi? Apa kita mau do tagih oleh rentenir? Dan rumah serta segala harta yang
kita miliki di sita oleh bank? Jika meminjam oleh teman, jika tidak
dikembalikan juga pasti akan berdampak buruk, nama kita juga akan tercemar.
Dalam pembelian kredit itulah yang biasa dilakukan oleh orang-orang
kaya/gedongan, pakaian, rumah, mobil dan segala yang ia miliki, boleh saja
pakaian, tas dan segala macem mahal, tetapi kalau itu semua hutang? Siapa yang
nantinya rugi? Diri kita sendiri bukan? Bank dengan sendirinya akan menarik
seluruh harta kita untuk melunasi hutang-hutang kita beserta bunga pinjaman
yang semakin naik. Coba dipikir, tidak baik bukan jika sikap kredit/ pinjaman
uang ke bank atau ke teman hanya untuk memenuhi keinginan yang tidak seberapa
berhaganya itu. Meskipun padahal sebenarnya spele, tetapi bila diteruskan akan
merugikan.
Dalam perilaku konsumen,
evaluasi alternatif sebelum pembelian itu sangat perlu, karena yang namanya
membeli kitapun sebagai konsumen juga harus teliti betul dengan barang yang
ingin kita beli. Karena tekadang, meskipun barang yang dipasarkan bagus pasti
terkadang ada cacatnya. Kemudian yang kedua hal yang biasa terjadi itu
harganya, yang sebenarnya harga tersebut aslinya sangat murah, tetapi jika kita
tidak teliti dan pintar-pintar dalam membeli kita juga akan tertipu dengan
penjualan yang harganya cukup mahal. Kemudian dari segi kualitasnya, terkadang
harga mahal tidak menjamin bahwa barang tersebut merupakan barang yang bagus,
sama saja tas mahal dengan kulit sapi atau kulit lainnya, apabila tidak dirawat
lama-kelamaan pasti kulit tersebut akan mengelupas dengan sendirinya. Dan
malahan terkadang tas dengan harga urah malah justru barangnya lebih bagus
dibandingkan dengan tas yang harganya lebih mahal. Lalu dari segi keterkenalan
barang tersebut, terkadang barang yang tidak terkenal bisa disebut sebagai
barang yang tidak
laku, atau bisa
jadi barang tersebut memang tidak banyak peminatnya atau bisa jadi barang tersebut
memang limited edition (satu-satunya). Pasti barang yang namanya sarang
satu-satunya biasanya dijual di toko-toko tertentu dan memang sengaja
diproduksi hanya satu barang itu saja, dan harganyapun juga lumayan mahal,
apabila barang itu bagus. Namun lain halnya jika barang yang tidak laku atau
tidak banyak peminatnya, itu biasanya barang tersebut tidak bagus atau tidak
menarik para konsumen sehingga barang terseut tidak laku terjual. Biasanya jika
di mall-mall apabila banyak barang yang cacat sedikit atau tidak laku, biasanya
mereka akan mengadakan cuci gudang dengan memberikan diskon, tujuannya agar
modal mereka kembali.
SUMBER :
http://putrisardyoriza.blog.com/2013/01/08/evaluasi-alternatif-sebelum-pembelian/
Dalam perilaku konsumen, evaluasi alternatif sebelum pembelian itu sangat perlu, karena yang namanya membeli kitapun sebagai konsumen juga harus teliti betul dengan barang yang ingin kita beli. Karena tekadang, meskipun barang yang dipasarkan bagus pasti terkadang ada cacatnya. Kemudian yang kedua hal yang biasa terjadi itu harganya, yang sebenarnya harga tersebut aslinya sangat murah, tetapi jika kita tidak teliti dan pintar-pintar dalam membeli kita juga akan tertipu dengan penjualan yang harganya cukup mahal. Kemudian dari segi kualitasnya, terkadang harga mahal tidak menjamin bahwa barang tersebut merupakan barang yang bagus, sama saja tas mahal dengan kulit sapi atau kulit lainnya, apabila tidak dirawat lama-kelamaan pasti kulit tersebut akan mengelupas dengan sendirinya. Dan malahan terkadang tas dengan harga urah malah justru barangnya lebih bagus dibandingkan dengan tas yang harganya lebih mahal. Lalu dari segi keterkenalan barang tersebut, terkadang barang yang tidak terkenal bisa disebut sebagai barang yang tidak
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar