NAMA : 1.
Fitria
2. Nur Hasanah
3. Pusvita Achmaniar
MINGGU 3
ETIKA
UTILITARIANISME DALAM BISNIS
1. Kriteria dan Prinsip Etika Utilitarianisme
Dalam kerangka etika utilitarianisme dapat dirumuskan 3
kriteria objektif sekaligus norma untuk menilai suatu kebijaksanaan atau
tindakan.
– Kriteria pertama adalah manfaat, yaitu nahwa kebijaksanaan atau tindakan itu mendatangkan manfaat atau kegunaan tertentu. Jadi, kebijaksanaan atau tindakan yang baik adalah yang menghasilkan hal yang baik. Sebaliknya, kebijaksaaan atau tindakan yang tidak baik adalah yang mendatangkan kerugian tertentu.
- Kriteria kedua adalah manfaat terbesar, yaitu bahea
kebijaksanaan atau tindakan itu mendatangkan manfaat terbesar (atau dalam
situasi tertentu lebih besar) dibandingkan dengan kebijaksanaan atau
tindakan alternatif lainnya. Kalau yang dipertimbangkan adalah soal akibat
baik dan akibat buruk dari suatu kebijaksanaan atau tindaka, maka suatu
kebijaksanaan atau tindakan dinilai baik secara moral kalau mendatangkan
lebih banyak manfaat dibandingkan dengan kerugian. Atau dalam situasi
tertentu ketika kerugian tidak bisa dihindari, dapat dikatakan bahwa
tindakan yang baik adalah tindakan yang menimbulkan kerugian terkecil
(termasuk bila dibandingkan dengan kerugian yang ditimbulkan oleh
kebijaksanaan atau tindakan alternatif).
- Kriteria ketiga berupa manfaat terbesar bagi sebanyak
mungkin orang. Jadi, suatu kebijaksaan atau tindakan dinilai baik secara
moral kalau tidak hanya mendatangkan manfaat terbesar, melainkan kalau
mendatangkan manfaat terbesar bagi sebanyak mungkin orang. Sebaliknya,
kalau ternyata suatu kebijaksanaan atau tindakan tidak bisa mengelak dari
kerugian, maka kebijaksanaan atau tindakan itu dinilai baik kalau membawa
kerugian yang sekecil mungkin bagi sesedikit mungkin orang.
2.Nilai positif etika ultilitarinisme
Etika ultilitarinisme tidak memaksakan sesuatu yang asing
pada kita. Etika ini justru mensistematisasikan dan memformulasikan secara
jelas apa yang menurut penganutnya dilakukan oleh kita sehari–hari.
Etika ini sesungguhnya mengambarkan apa yang sesungguhnya
dilakukan oleh orang secara rasional dalam mengambil keputusan dalam hidup,
khususnya dalam haal morl dn juga bisnis.
Nilai positif etika ultilitarinisme adalah sebagai berikut :
- Rasionlitasnya. Prinsip moral yang diajukan oleh etika ultilitarinisme tidak didasarakan pada aturan – aturan kaku yang mungkin tidak kita pahami.
- Universalitas. Mengutamakan manfaat atau akibat baik dari suatu tindakan bagi banyak orang yang melakukan tindakan itu.Will Kymlicka, menegaskan bahwa etika ultilitarinisme mempunyai 2 daya tarik yaitu :Etika ultilitarinisme sejalan dengan instuisi moral semua manusia bahwa kesejahterahan manusi adalah yang paling pokok bagi etika dan moralitas dan Etika ultilitarinisme sejalan dengan instuisi kita bahwa semua kaidah moral dan tujuan tindakan manusia harus dipertimbangkan, dinilai dn diuji berdsarkan akibatnya bagi kesejahterahan manusia.
3.
etika ultilitarinisme
sebagai proses dan standar penilaian
etika ultilitarinisme juga dipakai sebagai standar penilaian
bagi tindakan atau kebijakan yang telah dilakukan. Keriteria – keriteria di
atas dipakai sebagai penilai untuk mengetahui apakah tindakan atau kebijakan
itu baik atau tidk untuk dijalankan. Yang paling pokok adalah tindakan atau
kebijakan yng telah terjadi berdasarkan akibat dan konsekuensinya yaitu sejauh
mana ia menghasilkan hasil terbaik bagi banyak orang.
Sebagai penilaian atas tindakan atau kebijakasanaan yang
sudah terjadi, criteria etika ultilitarinisme dapat juga sekligus berfungsi
sebagai sasaran atau tujuan ketika kebijaksanaan atau program tertentu yng
telah dijalankan itu akan direvisi.
4.
Analisis keuntungan dan
kerugian
etika ultilitarinisme sangat cocok dipakai untuk membuat
perencanaan dan evaluasi bagi tindakan atau kebijakan yang berkaitan dengan
orang banyak. Dipakai secara sadar atau tidaak sadar dalam bidang ekonomi,
social, politik yang menyangkut kepentinagan orang banyak.
5. Kelemahan etika ultilitari
- Manfaat merupakan sebuah konsep yang begitu luas sehingga dalam praktiknya malah menimbulkan kesulitan yang tidak sedikit. Kaarena manfaat manusia berbeda yang 1 dengan yanag lainnya.
- Persoalan klasik yang lebih filosofis adalag bahwa etika ultilitarinisme tidak pernaah menganggap serius suatu tindakan pada dirinya sendiri dan hanya memperhatikan nilai dari suatu tindakan sejauh kaitan dengan akibatnya. Padahal, sangat mungkin terjadi suatu tindaakan pada dasarnya tidak baik, tetapi ternyata mendatangkan keuntungan atau manfaat.
- etika ultilitarinisme tidk pernah menganggap serius kemauan atau motivasi baik seseorang.
- variable yang dinilai tidaak semuanya bisa dikuantifikasi. Karena itu sulit mengukur dan membandingkan keuntungan dan kerugian hanya berdasarkan variable yang ada.
- Kesulitan dalam menentukan prioritas mana yang paling diutamakan.
- Bahwa etika ultilitarinisme membenarkan hak kelompok minoritas tertentu dikorbankan demi kepentingn mayoritas. Yang artinya etika ultilitarinisme membenarkan penindasan dan ketidakadilan demi manfaat yang lebih bagi sekelompok orang.
SUMBER:
"I am very interested in the information contained in this post. The information contained in this post inspired me to generate research ideas. Uhamka
BalasHapusUnimuda Sorong"